March 07, 2007

det!K keh!dUpaN....


det!K kehidupan q bertambah besok pagi....

bagi q ulang tahun memiliki arti khusus. Satu hal yang biasa aq lakukan di malam ulang tahunq adalah: merenung.

Memiliki arti khusus karena hari ulang tahun adalah momen dimana sekian taon yang lalu aq dilahirkan ke dunia ini. Momen dimana aq ada di dunia nyata ini. Itu berarti, aq resmi menginjak dunia yang nantinya – cepat atau lambat – aq akan ngrasain secara langsung dengan yang namanya bahagia, senang, keberhasilan, cinta, harapan, keceriaan, persahabatan atau sisi yang satunya lagi kayak duka, derita, kegagalan, benci, putus asa, sedih, makian, dendam, permusuhan.

Momen dimana setiap tahunnya umur aq bertambah satu tahun. Ini berarti secara fisik, emosi, intelektual, aq makin bertumbuh dan berkembang (berkembang jd ndut he). Makin mengenal dunia ini, makin banyak pengalaman, makin dewasa (mudah2n).Setiap tahun adalah juga momen yang memberi kesempatan untuk belajar, bertumbuh, dibentuk, untuk makin dewasa dan makin dewasa. Yah, makin dewasa! Tidak hanya secara fisik, tapi juga emosi dan intelektual.

Orang makin tua umur belum tentu makin dewasa. Malah ada juga yang makin kayak anak kecil. Makanya, banyak orang bilang bahwa kedewasaan ngga bisa dilihat dari umur. Bener sih, aq setuju. Tapi tergantung dari bagaimana sikap hati melihat setiap momen yang terjadi dalam kehidupan. Mau atau tidak untuk belajar. Mau atau tidak untuk bertumbuh. Mau atau tidak untuk dibentuk. Suatu pilihan! Suatu keputusan!

Semakin lama qta hidup di dunia ini, semakin banyak pula kesempatan untuk bersentuhan dengan sisi terang kehidupan. Namun, sebanyak itu pulalah resiko untuk bersentuhan dengan sisi gelap kehidupan. Keduanya tidak bisa dihindari. Pasti akan terjadi. Mungkin, ketika sisi terang itu datang, kehidupan dilanda dengan syukur dan sukacita atau mungkin ketika sisi gelap itu datang, kehidupan dilanda dengan tangisan dan duka yang dalam. Kedua sisi kehidupan, terang-gelap, pasti pernah qta alami dan akan qta alami lagi selama qta masih menginjak dan menjalani kehidupan di dunia ini.

Apa yang dihadapi setiap orang di dunia ini sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda satu dengan yang lain. Setiap orang pasti pernah mengalami kepedihan ditinggal orang yang dikasihi. Tahu rasanya bagaimana dikecewakan orang yang dipercayai. Merasa gagal karena tidak mencapai apa yang dicita-citakan. Putus asa ketika apa yang diusahakan tidak tampak hasil. Depresi dan rasa hidup tidak ada arti, dan lain-lain…dan lain-lain.Namun, setiap orang juga tahu apa itu yang namanya bahagia ketika mendapatkan penghargaan dan cinta dari orang yang dikasihi. Rasa bangga ketika apa yang dilakukan berhasil. Sukacita bahwa apa yang telah dilakukan ternyata berharga/berguna. Dan tentunya daftar ini masih bisa diperpanjang dengan yang lainnya.

Cara pandang bisa menentukan sikap dan tindakan bagaimana menghadapi setiap momen yang terjadi…sehingga hasilnya pun juga bisa berbeda.Itulah kenapa kadang aq seneng merenung di momen yang khusus ini. Kehidupan yang telah aq jalani bagaikan tapak-tapak langkah yang membekas di belakang aq. Lewatnya satu tahun berarti semakin banyak pula tapak kaki yang aq buat. bisa jadi tapak-tapak kaki itu menuju ke jurang, atau ke kubangan-kubangan lumpur dimana aq pernah terperosok jatuh didalamnya. Namun ada juga yang menelusuri pantai berpasir nan indah.

Inilah momen dimana aq kembali untuk selalu mengucap syukur atas karunia Allah dengan segala yang telah terjadi di belakang, juga untuk kesempatan melangkah ke depan. Momen dimana aq bisa instropeksi diri melihat masa lampau dengan segala kegagalan dan kemenangan, dimana tangan kuasa Allah terus bekerja di dalam segala yang telah terjadi. Momen di mana aq memandang ke depan dengan perspektif yang benar, menjadikan masa lampau sebagai bekal untuk melangkah lebih baik di masa mendatang dan tidak gentar menjalaninya. Apalagi dengan adanya keyakinan dan pengharapan bahwa ada Allah yang mengasihi aq lebih dari siapapun, yang sudah, sedang, dan akan terus berjalan bersama-sama dengan q

Pada akhirnya, di momen inilah, di tapak inilah aq berhenti sejenak untuk mempersiapkan diri, melangkah dan terbang lebih tinggi bersama dengan Allah, untuk bisa menyerahkan hidup ini kepada sang Maha Hidup


No comments: