December 07, 2007

Demo lagi!!!

Ya..,kali ini qta melakukan aksi damai lagi (padahal dah tiada kata damai lagi buat KAS) yang sekarang qta menggelar orasi di silang monas (yg juga berarti didepan gedung indosat).

ini aq ambil salah satu artikelnya dari milist kantor

Curahan Hati Atas Hadirnya Regulasi Bernama KAS

Setelah menggelar Apel Akbar penolakan Kode Akses SLJJ (KAS) pertama kalinya di Halaman Kandatel Jakarta Pusat, Jalan Kebon Sirih – Jakarta, SEKAR TELKOM kembali mengadakan Apel Akbar di Silang Monas Jakarta (7/12). Ribuan orang dari seluruh Indonesia memenuhi Silang Monas. Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bandung, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, Cirebon, Lampung, Makassar, Bali, Balikpapan, Samarinda, Tarakan, Pontianak, Banjarmasin, Palangka Raya, Semarang, Purwokerto, Surabaya, Malang, Madiun, dan puluhan kota lainnya se-Indonesia melawan kedzaliman berkedok regulasi yang sangat dipaksakan. Di hari yang sama di Medan, Makassar, dan beberapa kota lainnya juga digelar apel penolakan KAS.

Bak air bah, aspirasi penolakan ini tak bisa dibendung karena sebuah regulasi yang mencabik-cabik hati nurani karyawan TELKOM. Federasi Serikat Pekerja (SP) BUMN Strategis pun juga mendukung langkah ini. Dan ketika Ketua SP PLN ikut hadir dan berorasi, hati ini sangat merinding mendengarnya. ”Pertahankan yang masih tersisa...!!!. Jangan sampai semuanya dikuasai asing. Kami dari SP PLN mendukung penuh penolakan KAS,” demikian suara lantang Ketua SP PLN.

Atas nama regulasi, kita harus menerima, dan katanya justru TELKOM akan untung. Itu pula yang pernah dijanjikan saat sebelum KSO, bahwa gaji karyawan TELKOM minimal sama dengan gaji TELKOM non-KSO, tapi kemungkinannya bisa jauh lebih besar. Tapi kenyataannya.....???!!!. Dua bulan tidak gajian pun pernah dialami oleh KSO Divre III. Janji manis yang pernah terucap pun tertelan ludah yang teramat pahit.

Oh, negeri yang katanya gemah ripah loh jinawi....!
Penjualan berbagai aset negeri ini dengan berbagai dampak negatifnya tak jua jadi pelajaran penting. Apalagi yang akan tersisa di negeri ini...???!!!. Kemiskinan karena kekayaan bumi pertiwi yang melenggang ke negeri tetangga juga negeri nun jauh di sana. Bencana karena alam dieksploitasi secara liar dan tak bertanggung jawab, lagi-lagi sebagian juga mengalir jauh dari hulunya.

Apakah kita hanya bisa menyerah pasrah tidak berdaya dan jadi pengecut menerima nasib begitu saja. TIDAK...!!!. Kita harus bangkit....!!!. Rumah besar bernama TELKOM yang dibangun dengan tetesan darah, perjuangan, air mata dan cucuran keringat ini harus dipertahankan. Siapa pun tak rela jika rumahnya diijak-injak dan digerogoti isinya. Kita harus bersatu padu melawan kedzaliman ini.

Tanah airku Indonesia, negeri elok amat kucinta....!
Oh..., bumi pertiwi ini justru sedang menangis pilu dan pedih. Masih adakah yang tersisa manakala kita tak lagi punya hak di rumah kita sendiri. Apakah kita mau menjadi saksi kehancuran satu-satunya perusahaan yang masih berbendera merah putih...?!. Sekali lagi TIDAK...!!!.
Mom..., aku ikut berdoa semoga perjuangan TELKOM berhasil...!!!” demikian pesan anakku ketika ibunya ini berpamitan hendak melakukan aksi penolakan KAS. Oalah Nak...., kami ini sebenarnya hanya mempertahankan milik kami..., hak kami...!!!. Apakah ini salah Nak...!!!. Kami tak pernah mengusik pihak lain, tapi kenapa kami terus diusik...!!!. Anakku sayang..., seharusnya engkau hanya sekolah dan belajar. Tapi engkau pasti juga turut merasakan kepiluan kami..., kepedihan hati kami..., duka dan lara kami. Maafkan kami Nak...!!!.

Wahai nurani...., dimanakah sejatinya kau berada...???.
Tapi..., masih adakah nurani di hati mereka para penentu kebijakan di negeri ini untuk turut serta membela TELKOM. Jangan salahkan kami jika kami tidak mematuhi regulasi yang dikeluarkan, karena selama ini kami sudah banyak mengalah. Kami akan berjuang dengan sekuat tenaga karena kami tidak mau dipaksa menjalankan kebijakan yang membuat nurani ini terkoyak.

TELKOM Indonesia..., selalu tetap jaya... untuk selamanya...!.
Bait lagu itu juga adalah tekad kami Serikat Karyawan TELKOM untuk mempertahankannya. Kami tidak boleh menyerah begitu saja. Kami tidak mau wujud karya nyata kebanggaan bangsa ini tak lagi jaya.
Ketika ribuan merah putih berkibar di Silang Monas, semerah tekad kami untuk tidak membiarkan pihak manapun memaksakan KAS, dan seputih hati kami untuk terus berjuang mempertahankan kejayaan perusahaan tercinta. TELKOM adalah rumah kami, sawah ladang kami, dan kebanggaan kami sebagai anak bangsa. Apa yang masih dapat dibanggakan lagi jika kita lebih bangga aset negeri ini dikuasai oleh asing.

Tekad SEKAR TELKOM sudah bulat, TOLAK Kode Akses..!!!.. Sebagai benteng pertahanan terakhir, SEKAR akan berjuang habis-habisan demi menggagalkan implementasi KAS. Untaian doa akan selalu dipanjatkan agar perjuangan ini berhasil. Di dada kami..., di hati kami anak-anak negeri, TELKOM harus tetap berkibar dengan merah putihnya.
***Endah RH
Silang Monas, 7 Desember 2007

No comments: