November 07, 2008

Maka nikmat Tuhan kamu manakah yg kamu dustakan?

Sebuah Renungan dari blog sebelah
Coba anda hitung berapa nikmat yang Allah berikan mulai dari anda bangun tidur hari ini! Ketika anda terbangun, anda masih dapat bernafas, jantung anda masih berdetak, darah anda masih mengalir, mata anda masih melihat, telinga anda masih mendengar dan semua kenikmatan yang tak bisa terhitung jumlahnya. Maka dari itu dengan banyaknya nikmat yang Allah berikan, sudah sepatutnya sebagai makhluk yang diberi nikmat kita harus bersyukur jika tidak mau dianggap sebagai makhluk yang kufur

Namun banyak manusia yang lalai dalam bersyukur dan terhalang karena terlalu bersuka cita terhadap nikmat yang Allah berikan. Meraka itulah yang disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai makhluk yang kufur yang ia mendapat nikmat namun tiada bersyukur. Mereka itulah yang akan mendapat janji Allah atas kekufuran mereka. Allah telah menjanjikan siksaan yang pedih bagi mereka sebagaimana yang sering kita dengar “Barang siapa yang bersyukur maka Allah akan menambahkan nikmat-Nya dan barang siapa yang kufur maka siksa Allah teramat pedih” begitu Ustadz sering berkata dalam kajiannya.
Mata kita yang darinya kita terbebas dari kebutaan adalah nikmat dari Allah, dan telinga yang mencegah kita dari tuli juga nikmat dari-Nya, dan Otak (pikiran) yang sehat yang menjauhkan kita dari kegilaan yang menghinaan adalah nikmat dari-Nya, “Maka nikmat Tuhan kamu makakah yang kamu dustakan?” padahal semua yang ada didalam dirimu adalah nikmat dari-Nya bahkan kesehatan yang kadang tiada kau sadari sebagai nikmat pun adalah merupakan nikmat dari-Nya bahkan waktu luang yang kita sering sia-siakan adalah nikmat dari-Nya. “Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu Dustakan?”
Manusia sering lupa untuk bersyukur atas nikmat dari Allah, dan lalai dalam kesenagan. Rasul pernah berpesan kepada Shohabat bahwa nikmat yang sering dilupakan adalah Kesehatan dan Keluasan Waktu. Dan semua itu terbukti benar, karena kebanyakan orang baru sadar akan nikmat sehat setelah ia mendapat sakit dan nikmat lapang setelah datang masa sempit. Saya pun tidak memungkiri sering terlena dan lupa dalam bersyukur kepada Allah dan sering larut dalam kesenagan yang semu, maka dari itu saya menulis disini bukan untuk menggurui tapi lebih kepada saling mengingatkan.
Ada banyak cara dalam kita bersyukur dalam menanggapi nikmat yang Allah berikan. Salah satunya dengan menggunakan nikmat tersebut untuk berbuat kebaikan, menggunakan nikmat tersebut sebagai sarana untuk mendekatkan diri dan menghamba kepada Allah juga sebagai sarana mencari keridhoan dan cinta-Nya. Mata kita gunakan untuk mentadaburi keindahan dan ketinggian ilmu Allah, Ciptaan Allah yang sempurna dan mengambil manfaat dari apa yang kita lihat dan kita amati. Telinga kita gunakan untuk mendengarkan mauidhoh hasanah dari ustadz, kyai, ulama, habib dan mendengarkan alunan suci kalam Ilahi. Tangan kita gunakan untuk menyalurkan kebaikan, memberikan sodaqoh, menafkahkan harta dijalan Allah. Kaki kita gunakan untuk mendatangi majelis dzikir, ilmu dan ta’lim yang bermanfaat. Sehingga nantinya hidup kita menjadi lebih berarti dan bermakna.
Bukan cuma itu tapi kita juga bisa bersyukur dengan membagi nikmat yang kita dapat dengan orang lain, tentunya nikmat yang tidak melekat dibadan. Seperti harta, pakaian, kendaraan dan sebagainya. Mungkin kita tidak harus memberikan semua yang kita miliki, bahkan jika kita tidak suka memberipun kita masih bisa meminjamkannya demi membantu beban sesama tentunya. Bahkan Allah dan Rasul-Nya tiada pernah mempersulit hamba-Nya dalam mendekat kepadanya. Senyum yang tuluspun bisa bernilai syukur jika kita ikhlas memberikan demi menyenangkan hati saudara kita. Semua itu adalah jalan Syukur yang mudah dan tidak perlu menjadi kaya harta untuk melakukannya.
---------------------------------------------------------------------------------------
Yach begitu banyak nikmat yang telah Alloh limpahkan kepada qta, tapi apakah qta sudah bersyukur atas segala limpahan rahmat itu? Benar yg disampaikan dalam artikel diatas. Kadang qta lalai dengan semua itu. Termasuk juga aq....

Nikmat keluarga yg sangat menyayangiku, yg selalu support aq apapun keadaanku. Nikmat dipertemukan dengan belahan jiwa yg begitu mengerti aq, yg slalu sabar menghadapi segala polah tingkahku, berusaha bersama u/ bisa mewujudkan impian qta menjadi keluarga yg Sakinah.

Apalagi nikmat yg skrang ini diamanahkan kepada qta, yups janin yg skrang ada dirahimku, yg ga perlu menunggu lama ALhamdulillah Alloh mempercayakannya kepada qta. Semoga adek bayi sehat selalu (bgitu juga Umi n' Abi nya n' semua keluarga), tumbuh dengan optimal dan sempurna didalam peyut Umi dan kelak smoga bisa lahir dengan normal dan menjadi anak yg cerdas, sholeh/sholehah..... Amin

Dan nikmat yg ini yg kadang sering aq tidak bersyukur, yaitu rumah yg kini qta tempati. Yach dulu sering aq menghayal punya rumah yg luas yg menteranglah gampangannya. Lebih nyaman kali yach daripada berada digang kelinci seperti sekarang (aq namai gang kelinci karna gang kecil tapi banyak penghuninya :>). Tapi ternyata sekarang aq tahu hikmah dari semua ini. Aq tau ada banyak rahasia Alloh u/ hambanya, Alloh lebih tau yg terbaik bagi Hamba Nya. Kenapa aq bilang begitu yups karna disini malah aq menemukan keamanan dan kenyamanan. Tidak aq bayangkan kalo misalnya aq tinggal diperumahan yg kebanyakan rasa ke-aku-annya masih tinggi, bertemu dgn tetangga pun jarang. Hiks mungkin aq dah pinsan kali yach gara2 ketakutan sering ditinggal Abi pulang malem (bahkan pagi) kalo pas luar kota lklklkl......


Makasih Ya Rabb atas segala nikmat dan karunia-Mu....

No comments: